Translate to any language

Rabu, 10 April 2013

Pembuatan cutting-diagram-kayu

   Kegiatan mengkonversi pohon menjadi ukuran sortimen-sortimen kayu tertentu dengan cara menggergaji log searah panjang panjang pohon merupakan aktivitas utama dalam penggergajian. Sortimen-sortimen kayu tersebut dalam Bahasa Inggris disebut sebagai lumber, dimana produk turunannya kita kenal sebagai kaso (joist), papan (plank), balok (beam), gelegar (stringer), tiang (post & timber), dan lain-lain (Haygreen, 1996).
    Fungsi kegiatan penggergajian adalah merubah log menjadi kayu gergajian yang mempunyai ukuran tertentu sesuai dengan tujuan pemakaian melalui proses pembelahan dan pemotongan. Penggergajian juga berfungsi meningkatkan nilai atau kualitas kayu dengan cara menghilangkan bagian yang cacat atau membuat sortimen tertentu yang nilainya lebih tinggi (Ruhendi, 1986).
    Rendemen untuk mengubah log/ kayu bulat menjadi lumber di kilang penggergajian bervariasi 30-70%, dengan limbah berupa serbuk gergaji, slabs, trimming, atau chip.
Rendemen (Y = Yield) dihitung dengan rumus :
Y % = lumber (m3) x 100 %
                log (m3)
Rendemen dipengaruhi oleh :
1. kayu (Ø, panjang, taper, cacat)
2. mesin (kerf, kondisi & pemeliharaan alat/ mesin, variasi menggergaji)
3. pola penggergajian (dimensi lumber, jumlah)
4. lain-lain (perencanaan, kemampuan, pengalaman operator)
(Haygreen, 1996).
        Pengukuran diameter dimulai dari diameter terpendek dan terpanjang dari mata kayu  kemudian dibandingkan dengan ml atau mt dimana cacat tersebut                                                             berbeda. Jarak mata kayu didapat dengan mengukur jarak terpendek antara dua mata kayu. Diameter mata kayu = (P + L) / 2
Penilaian:
       Mks :................................. “ Cacat Ringan “(Cr)
       Mkts .................................. “ Cacat Sedang ” (Cs)
       Mkb tidak tembus............. Cacat Sedang (Cs)
       Mkb tembus....................... “ Cacat berat”(Cb).
       Lmk tidak tembus ................ “Cacat Sedang “ (Cs)
       Lmk tembus.......................... “ Cacat Berat “ (Cb)
(BPPHP, 2009).
    Kualitas lumber utamanya dipengaruhi oleh kualitas log, tetapi dapat dipengaruhi cara menggergaji. Ada 2 hasil papan penggergajian, yaitu papan radial (quarter-sawn lumber) dan papan tangensial (flat-sawn lumber). Perbedaannnya menurut Tsoumis (1991) disajikan pada tabel berikut berikut :
Tabel 1. Perbedaan papan tangensial dan papan radial menurut Tsomis (1991)
Perbedaan
Papan radial (quarter-sawn lumber)
Papan tangensial (plat-sawn lumber)
Kembang susut
Kecil pada arah lebar
Besar pada arah lebar
Melengkung
Kemungkinan kecil
Ada kecenderungan
Corak
Gambaran jari-jari
Gambaran mata kayu
Kemudahan produksi
Sulit
Mudah
Biaya
Mahal
Murah
Sedangkan Simpson & TenWolde (1999) mengungkapkan perbedaan papan radial dan papan tangensial seperti yang tersaji pada tabel berikut.
Tabel 2. Perbedaan papan tangensial dan papan radial menurut Simpson dan TenWolde (1999)
Papan radial (quarter-sawn lumber)
Papan tangensial (plat-sawn lumber)
Kembang susut kecil pada arah lebar
Kembang susut kecil pada arah lebar
Memangkuk, pecah permukaan, dan belah kecil saat pengeringan maupun penggunaan
Lebih terlihat mata kayu bundar dan oval pada permukaan papan
Serat terangkat disebabkan oleh pemisahan lingkaran tahun tidak pasti
Retak-retak lebih mudah dijumpai
Pola corak dihasilkan dari jari-jari, serat berpadu, dan serat berombak nampak nyata
Pola penggambaran lingkaran tahun lebih mencolok
Pada beberapa spesies kayu, tidak mudah ditembus cairan
Mudah untuk dikeringkan
Pada beberapa spesies, proses pengecatan lebih baik hasilnya
Biaya produksi lebih murah karena lebih mudah memproduksinya
Kayu gubal terlihat pada papan bagian ujung dan lebarnya dibatasi oleh lebar log
-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar