Aksesoris pendukung untuk Gitar
1. Strap gitar
Strap gitar digunakan untuk menggantung gitar melalui bahu. Strap
berbetuk secarik kain dengan penebalan kulit sintetis di kedua ujungnya,
dimana panjangnya dapat diatur untuk menyesuaikan posisi favorit dari
Gitar memiliki beragam jenis perlengkapan untuk memasangkan strap.
Perlengkapan paling umum adalah menggunakan pin strap, yang berupa
silinder logam yang ditancapkan ke gitar menggunakan sekrup.
Secara umum, dua buah pin strap selalu terdapat pada semua gitar
elektrik dan banyak gitar akustik. Pin strap oleh sebagian orang lalu
diganti dengan strap berpengunci (strap locks) yang dapat menghubungkan gitar dan strap dengan lebih aman.
Pin strap bawah biasanya terletak di bagian dasar badan gitar.
Sedangkan pin strap atas umumnya terletak di sekitar ujung atas dari
badan gitar, dengan posisi tepatnya yang berbeda-beda. Posisi paling
umum adalah di lengkungan badan atas gitar, di ujung dari upper horn ataupun di sambungan leher gitar (heel).
Beberapa gitar elektrik, terutama gitar dengan bentuk badan yang aneh,
memiliki pin strap yang dipasang di bagian belakang badan gitar, baik
salah satu pin maupun keduanya. Terdapat pula pin starp atas yang
dipasang di bagian kepala gitar.
Beberapa gitar akustik hanya memilik satu pin strap, yaitu di dasar
badan gitar. Untuk itu ujung strap lainnya harus diikatkan ke kepala
gitar. Namun, beberapa gitar akustik dibuat tanpa pin strap sama sekali.
2. Plektrum
Plektrum
adalah sepotong kecil material keras yang umumnya dipegang dengan
jempol dan telunjuk dan digunakan untuk memetik dan membunyikan senar.
Plektrum secara umum lebih sering digunakan untuk permainan gitar
elektrik. Walaupun bahan utama pembuat plektrum adalah plastik, terdapat pula plektrum dari bahan lain, seperti tulang, kayu, logam, ataupun tempurung kura-kura.
Tempurung kura-kura adalah bahan yang paling sering digunakan pada era
awal pembuatan plektrum. Tetapi seiring dengan kura-kura yang terancam punah dan menjadi hewan dilindungi, tempurung kura-kura tidak lagi digunakan sebagai bahan pembuat plektrum.
Bentuk dan ukuran plektrum sangatlah beragam. Ukuran plektrum
bervariasi mulai dari plektrum kecil untuk jazz hingga plektrum besar
untuk bass. Ketebalan plektrum juga memengaruhi penggunaannya. Plektrum
yang lebih tipis (antara 0,2 sampai 0,5 mm) biasanya digunakan untuk
permainan rhythm, sedangkan plektrum yang lebih tebal (antara 0,7 hingga
1,5+ mm) biasanya digunakan untuk permainan melodi.
Suara gitar khas ala Billy Gibbons disebut-sebut dikarenakan ia menggunakan koin Amerika atau koin Meksiko sebagai plektrum. Hal serupa terjadi pada Brian May
yang menggunakan koin Inggris sebagai plektrum. Lain halnya dengan
David Persons yang dikenal menggunakan plektrum dari kartu kredit usang
yang dipotong dengan ukuran yang tepat.
3. Tala / Sêtém
Gitar adalah sebuah instrumen transposing, dimana suara titinadanya satu oktaf lebih rendah dari yang tertulis pada skor/lembaran musiknya.
Berbagai variasi setem dapat saja digunakan, tergantung dari
pemainnya. Setem yang paling umum digunakan — yang dikenal sebagai "Standard Tuning"
— menggunakan senar yang disetem dari E rendah ke E tinggi, dengan
melintasi rentang dua oktaf (EADGBe). Jika keenam senar dibunyikan
secara terbuka (open string) maka akan menghasilkan chord Em7/add11.
Gitar yang menggunakan setem standart dapat dengan mudah untuk
disetem, dengan fakta bahwa nada pada fret kelima sama dengan nada pada
senar terbuka (open string) sebelumnya; sebagai contoh, nada pada
fret kelima pada senar keenam memiliki nada yang sama dengan senar
terbuka kelima. Pengecualian pada hal ini terjadi antara senar kedua dan
ketiga, dimana nada fret keempat pada senar ketigalah yang sama dengan
senar terbuka kedua.
Setem standart telah banyak berkembang untuk menyediakan keselarasan antara pemosisian jari yang sederhana untuk chord umum dan kemampuan untuk memainkan scale
umum dengan pergerakan jari seminimal mungkin. Uniknya, setem gitar
memiliki pola pengulangan, dimana hal ini mempermudah dalam memainkan scale
umum. Terdapat pula variasi dan pengembangan terhadap setem alternatif.
Setem alternatif digunakan untuk dua alasan utama: kemudahan dalam
bermain dan variasi nada yang dapat dihasilkan.
Banyak gitaris yang menggunakan sebuah variasi setem yang ditemukan
berabad lalu, dimana senar terrendah 'diturunkan' satu nada penuh (whole tone). Dikenal sebagai setem "Drop-D" dimana urutan titinada senar terbukanya dari rendah ke tinggi adalah DAdgbe. Hal ini memungkinkan permainan bass dominan dan tonic senar terbuka dalam kunci D dan D-minor. Hal tersebut juga mempermudah dalam memainkan powerchords. Eddie Van Halen seringkali menggunakan sebuah alat yang ia patenkan yang bernama "D Tuna". Alat tersebut berupa tuas kecil yang terhubung ke fine tuner
senar keenam pada tremolo Floyd Rose miliknya, yang membuatnya dapat
menurunkan nada senar tersebut dari E ke D dengan mudah. Pada era
modern, banyak grup rock kontemporer yang melakukan perubahan setem
senar dengan penurunan beberapa semi-nada, menghasilkan setem "Drop-C"
atau "Drop-B" sebagai contohnya. Bagaimanapun penggunaan istilah ini
kurang konsisten. Terminologi "drop-D" selain digunakan untuk
menggambarkan "drop-D" yang sebenarnya (dimana senar terakhir diturunkan
1 nada), istilah tersebut terkadang juga salah digunakan untuk
menggambarkan setem "Standart" berbasis D yang sebenarnya dinamakan "D-Standard" (DGcfad').
Seperti halnya dengan instrumen berdawai lainnya, dimungkinkan menggunakan sejumlah besar scordatura pada gitar. Bentuk umum scordatura termasuk menurunkan setem senar ke-3 menjadi F♯ untuk meniru setem standart dari lute, terutama ketika memainkan lagu-lagu opera renaissance yang sebenarnya ditulis untuk lute.
Ehm makasi yah
BalasHapus